Baca dan bertumbuhlah

0
artikel
__wf_reserved_inheren
CV Global
2
mnt dibaca

Terlalu Sibuk Untuk Tuhan?

Merasa seolah-olah tidak ada waktu untuk terhubung dengan Tuhan? Pelajari tiga langkah sederhana untuk memprioritaskan Roh Kudus dalam hari Anda, membantu Anda semakin dekat bahkan di tengah kesibukan.

Hidup bisa terasa seperti medan perang. Prioritas pribadi dan profesional kita terus-menerus bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Setiap hari bisa ada lusinan tugas penting yang harus dilakukan, namun sering kali kita melewatkan yang paling penting. Sebagai orang Kristen, bagaimana kita memprioritaskan sesuatu seperti meluangkan waktu bersama Roh Kudus?

Tindakan mengalahkan niat setiap waktu.

Sebuah studi di British Journal of Health and Psychology menemukan bahwa 91% orang yang benar-benar merencanakan detail latihan fisik mereka akhirnya menindaklanjuti komitmen tersebut. Sebagai seorang Kristen, mengembangkan hubungan Anda dengan Roh Kudus seharusnya menjadi prioritas tinggi. Masalahnya, dalam dunia kita yang sibuk ini, kita entah lupa akan pentingnya atau kita terlalu teralihkan dengan segala hal lain sehingga tidak pernah selesai. Solusinya adalah mulai dengan tindakan.

Jangan hanya berkata pada diri sendiri "Saya akan meluangkan waktu untuk Tuhan besok". Rencanakan itu.

Bukan hanya secara samar; rencanakan waktu dan lokasinya. Beberapa orang suka menggunakan perjalanan mereka; orang lain suka mencari tempat yang tenang di pantai atau di alam. Cobalah untuk menghindari tempat-tempat yang banyak gangguan. Pikirkan tentang tempat tersebut dan bayangkan diri Anda berada di sana.

Sekarang setelah Anda memilih waktu dan lokasi, pasang pengingat di ponsel Anda. Ini akan membantu mengingatkan Anda, tetapi lebih dari itu—tindakan memasang pengingat itu sendiri sudah menjadi konfirmasi dari komitmen Anda.

Selamat, Anda sudah memulai perjalanan Anda!

Tuhan ingin Anda membangun hubungan yang kuat dengan Roh Kudus, Dia akan membantu Anda dengan ini. Jadi mintalah bantuan-Nya.

Mulailah membangun hubungan Anda dengan Roh Kudus saat ini juga.
  • Langkah 1 - Tentukan waktu dan lokasi yang sesuai.
  • Langkah 2 - Pasang pengingat di ponsel Anda.
  • Langkah 3 - Mintalah bantuan Tuhan.
  • Lihatlah itu! Anda sudah 3 langkah dalam perjalanan! Teruskan!

    "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam imanmu, sehingga oleh kuasa Roh Kudus kamu berlimpah dalam pengharapan." - Roma 15:13
    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Mengembangkan Keyakinan Dalam Suara Tuhan

    Tidak yakin apakah Roh Kudus berbicara? Pelajari pendekatan sederhana untuk mendengar suara Tuhan, mencatat, dan memahami bimbingan-Nya dalam hidupmu.

    Memahami apa yang dikatakan oleh Roh Kudus bisa menjadi sebuah tantangan.

    Alkitab mengatakan Dia adalah penolong dan pemandu dalam hidupmu, tetapi bagaimana kamu bisa yakin akan apa yang Dia katakan? Atau bahkan jika Dia berbicara dari awal? Apakah suara itu menyuruhmu untuk kuliah di universitas adalah Roh Kudus? Atau ketika kamu mendengar bahwa "dia adalah orangnya," apakah itu dari Dia atau hanya emosimu? Apakah mungkin untuk mengembangkan cara memahami apa yang dikatakan Roh Kudus ketika Dia berbicara?

    Dalam bukunya Atomic Habits, James Clear berbicara tentang membangun sistem untuk membantu mencapai tujuanmu. Dia menulis, "Saya mulai menyadari bahwa hasil saya sangat sedikit berhubungan dengan tujuan yang saya tetapkan dan hampir semuanya berkaitan dengan sistem yang saya ikuti." Seorang musisi, misalnya, mungkin memiliki tujuan untuk menampilkan lagu baru yang sulit. Sistem mereka melibatkan seberapa sering mereka berlatih, bagaimana mereka memecah dan menangani bagian-bagian yang sulit, dan metode mereka untuk menerima umpan balik dari pengajar. Keberhasilan mereka ditentukan, bukan oleh motivasi internal mereka, tetapi oleh dedikasi mereka terhadap sistem yang telah mereka ciptakan. Jika tujuanmu adalah memahami apa yang dikatakan Roh Kudus, kamu bisa mendapatkan keyakinan dengan mengembangkan sebuah sistem.

    Berikut adalah sistem sederhana untuk membantumu:
    Dengarkan

    Kita bisa berasumsi bahwa Roh Kudus selalu berbicara, jadi kita perlu berhenti dan mendengarkan Dia. Suara-Nya kecil dan tenang, jadi membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikan dirimu waktu dan ruang untuk dengan sengaja berhenti dan mendengarkan suara itu.

    Dengar

    Catat dengan detail kapan kamu merasa seperti telah mendengar dari Dia. Apakah itu sejalan dengan karakter Allah? Apakah itu sejalan dengan apa yang dikatakan Alkitab? Sertakan tanggal dan waktu serta detail dari apa yang Dia katakan; ingatanmu sendiri bisa tidak dapat diandalkan. Simpan catatan itu agar kamu bisa meninjaunya nanti.

    Tanggap

    Lakukan apa yang kamu rasa Dia telah menyuruhmu untuk lakukan. Baik itu melibatkan semacam pengorbanan atau menempatkan dirimu di luar zona nyamanmu, hadapi tantangan dan percayalah bahwa Tuhan akan membantumu melakukannya.

    Tinjau

    Evaluasi apa yang terjadi. Apakah ada hasil yang positif? Apakah kamu atau orang lain tumbuh karena kamu merespons?

    Gunakan sistem ini untuk mengenali suara Roh Kudus. Jangan takut membuat kesalahan dan berikan dirimu keringanan, karena ini adalah sesuatu yang akan kamu pelajari seiring waktu. Juga bermanfaat untuk memeriksa dengan teman Kristen yang dekat dan menjalani perjalanan bersama-sama. Semakin kamu menjalani sistem ini, semakin kamu akan mengenali suara Roh Kudus.

    Yohanes 16:13"Namun apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran. Ia tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri; melainkan Dia akan berbicara apa yang didengar-Nya, dan Dia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang."
    Mulailah hari ini!

    Prioritaskan sistem ini dalam waktu bersama Tuhan dan lihat bagaimana kamu belajar mendengar suara Roh Kudus.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    2
    mnt dibaca

    Kekuatan Pertanyaan Sederhana

    Bagaimana tindakan kecil dari kebaikan dapat menuntun ke percakapan tentang Yesus? Temukan kisah Laura dan pelajari bagaimana empati dan keterbukaan dapat membantu memicu diskusi iman yang mengubah hidup.

    Laura adalah tipe orang yang Anda inginkan sebagai teman. Selalu melihat sisi terang kehidupan dan selalu memeriksa apakah Anda baik-baik saja. Dia berbagi situasi di mana dia melakukan hal itu dengan rekan kerjanya...

    "Seorang teman saya di tempat kerja terlihat sangat sedih jadi saya mendekatinya dan dengan sederhana bertanya, 'Apakah kamu baik-baik saja?'

    Dia melihat ke arah saya dan matanya tampak sedikit merah seperti habis menangis, jadi saya memutuskan untuk memeluknya – yang sebenarnya cukup berani saya lakukan, terutama di lingkungan kerja. Pelukan itu membuatnya berbagi tentang sesuatu yang sedang dia alami, yang kemudian mengarah pada percakapan bermanfaat tentang Yesus.

    Dia membuka diri kepada saya tentang keguguran yang baru saja dialaminya, dan saya sebenarnya bisa bersimpati dengannya karena saya pernah mengalami hal serupa sendiri. Dia kemudian menanyakan kepada saya satu pertanyaan menarik, 'Bagaimana rasa sakit hati ini hilang?' Saya bisa benar-benar jujur kepadanya dan berkata bahwa rasa sakit itu tidak serta-merta hilang, tetapi hubungan saya dengan Yesus adalah salah satu cara yang benar-benar membantu saya.

    Melakukan refleksi diri untuk memahami pengalaman Anda sendiri (bahkan jika Anda tidak membagikannya secara langsung) adalah cara yang bagus untuk membangun empati bagi orang lain. Mengambil langkah berikutnya dan menjadi rentan dengan berbagi adalah cara yang bagus untuk memicu percakapan yang memimpin ke diskusi tentang Yesus. Sederhana saja berbagi cerita Anda sangat kuat karena Anda tidak pernah tahu apa yang dapat dilakukan tindakan kerentanan sederhana itu dalam kehidupan seseorang.

    Saya merasa kita terkadang membuat hal-hal menjadi terlalu rumit.

    Menjadi Berani dan memberikan sesuatu yang sangat sederhana – seperti pelukan, kata-kata dorongan, bertanya 'Apakah kamu baik-baik saja?' – dapat benar-benar mengubah hidup seseorang."
    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    2
    mnt dibaca

    Ketika Tuhan Menggunakan Cerita Kita untuk Menjangkau Orang Lain

    Kisah Lis menunjukkan bagaimana Tuhan dapat menggunakan momen-momen tersulit kita untuk membawa harapan bagi orang lain. Pelajari bagaimana sebuah pertanyaan sederhana membantunya membagikan Yesus saat masa berduka.
    Lis adalah seorang seniman visual yang bersemangat dari Brasil, dan seorang ibu. Setelah kehilangan ibunya sendiri, kami berbicara dengannya tentang pentingnya empati dan bagaimana Tuhan dapat membawa hal-hal baik dari keadaan yang tragis...

    "Saya kehilangan Ibu saya karena kanker"

    Tak lama setelah itu saya menemukan diri saya dalam percakapan dengan seorang wanita yang juga menderita kanker. Saya masih berduka atas kematian Ibu saya, tetapi saya tidak ingin membiarkan rasa sakit itu menghalangi saya untuk berdoa bagi wanita itu, seperti dorongan Roh Kudus. Saya juga tidak ingin wanita itu kehilangan segala hal yang Tuhan bisa lakukan dalam hidupnya.

    Dilema saat itu adalah bagaimana menjadi empatik terhadap apa yang dia alami dan tidak menjadi tidak sensitif hanya karena saya ingin berbicara tentang Yesus. Jadi saya bertanya pertanyaan terbuka untuk mengukur responsnya: ‘Apakah kamu percaya pada Tuhan?’ Ini adalah pertanyaan yang bagus karena itu memberinya kekuatan untuk mengarahkan percakapan dan memberi saya kesempatan untuk mendengarkan dan mendengar dari sudut pandangnya.

    Pertanyaan itu membuka percakapan yang hebat. Saya dapat berbagi tentang harapan nyata yang Yesus berikan kepada Ibu dan keluarga saya menjelang akhir hidupnya, dan akhirnya, saya dapat mendoakan dia!

    Dalam Roma 8:28 dikatakan,

    ‘Kami tahu bahwa dalam segala sesuatu Tuhan bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi-Nya.’

    Pengalaman ini mengingatkan saya betapa pentingnya untuk merenungkan pengalaman masa lalu Anda, baik buruk maupun baik, karena Tuhan dapat dan memang menggunakan keduanya.

    Ketika Anda mengingat apa yang telah Tuhan lakukan, Anda akan siap untuk berbagi ketika kesempatan itu datang.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Iman yang Berantakan: Berbagi tentang Yesus Bahkan Ketika Anda Tidak Sempurna

    Merasa perlu "dibersihkan" untuk berbagi tentang Yesus? Artikel ini mengeksplorasi mengapa kejujuran tentang perjuangan kita dapat membuat pesan kasih karunia kita lebih kuat.

    Apakah Anda pernah mengundang teman ke rumah dan harus melakukan pembersihan panik pada menit-menit terakhir sebelum mereka tiba?

    Anda mengundang mereka, tetapi lupa bahwa rumah atau kamar Anda benar-benar berantakan. Seperti, 'piring kotor di lantai' jenis berantakan. Jadi Anda bergegas menyembunyikan pakaian dan piring ke lemari terdekat, mengelap meja dengan kain basah, dan mengosongkan seluruh kaleng pengharum udara untuk menutupi baunya. Terlalu sering, kita melakukan hal yang sama persis ketika berbagi tentang Yesus.

    Setiap orang Kristen berdosa, termasuk Anda. Dan perasaan bersalah dan malu yang terkait dapat menjadi penghalang untuk berbicara tentang Yesus ketika ada kesempatan. "Bagaimana saya bisa berbicara tentang betapa saya mencintai Yesus ketika saya baru saja gagal kepadanya?" Jika Anda merasakan hal ini, Anda tidak sendirian. Anda mungkin merasa terdorong untuk berusaha lebih keras dan menebusnya dengan melakukan banyak hal baik. Sembunyikan semua kesalahan Anda dan tutupi bau kesalahan Anda. Tapi itu bukan yang Yesus inginkan Anda lakukan.

    Penting untuk memperhatikan rasa bersalah yang Anda rasakan setelah Anda berdosa, tetapi apa yang Anda lakukan dengan rasa bersalah itu sangat penting. Mencoba memperbaiki diri sendiri adalah kesombongan yang terselubung. Sebaliknya, Alkitab mendorong kita untuk dengan percaya diri membawa dosa kita langsung kepada Yesus, yang cepat mengampuni. Tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pengampunan lebih dari yang sudah Anda terima. Alkitab mengatakan tidak ada lagi penghukuman bagi Anda. Identitas Anda diselamatkan, diampuni, dan benar. Sempurna di mata Tuhan.

    Jangan mencoba memperbaiki diri sendiri, tetapi pergilah kepada yang bisa, Yesus.

    Bicara kepada-Nya, akui dosa-dosa Anda, dan mintalah pengampunan dari-Nya. Anda bisa melakukan ini dengan mengetahui Dia akan mengampuni Anda karena Dia telah berjanji demikian. Saat Anda mengakui dosa-dosa Anda, Roh Kudus akan menghilangkan perasaan bersalah dan malu dan menggantinya dengan damai dan penerimaan.

    Saat Anda melakukan ini, pahami sepenuhnya kasih karunia Tuhan kepada Anda dan pilihlah untuk hidup dari tempat itu. Anda telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, kasih karunia-Nya cukup untuk Anda, dan Anda telah diadopsi sebagai anak Tuhan. Semua ini benar tentang Anda terlepas dari tindakan Anda. Adalah kesombongan untuk mencoba menambahkan perbuatan baik Anda sendiri di atas pengampunan Tuhan untuk membuat diri Anda lebih benar di hadapan Tuhan.

    Kebenaran dari Injil adalah bahwa Anda diselamatkan saat Anda masih berdosa.

    Ini adalah kebenaran yang kuat. Mengapa? Karena teman Anda yang tidak mengenal Yesus membutuhkan pengampunan yang sama. Cara terbaik untuk berbagi tentang Yesus adalah dengan jujur tentang ketidaksempurnaan Anda sendiri dan bagaimana Anda bisa datang kepada Yesus setiap hari dan bebas dari rasa bersalah.

    Luangkan waktu untuk mempertimbangkan kasih dan kasih karunia Yesus kepada Anda. Akui dosa-dosa Anda dan Anda akan menemukan pengampunan. Dan pada kesempatan berikutnya Anda punya, jangan sembunyikan ketidaksempurnaan Anda tetapi hadapi setan langsung dan gunakan itu untuk berbagi kebenaran dan kasih karunia Yesus.

    Referensi

    Roma 8:1 Tidak ada lagi penghukuman untuk Anda.

    Yohanes 1:16 Anda telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

    2 Korintus 12:9 Kasih karunia-Nya cukup untuk Anda.

    Roma 8:15-16 Anda telah diadopsi sebagai anak Tuhan.

    Roma 5:8 Kebenaran dari Injil adalah bahwa Anda diselamatkan saat Anda masih berdosa.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Bagaimana Membagikan Yesus Tanpa Canggung

    Kesulitan membawa Yesus ke dalam percakapan dengan teman? Temukan bagaimana tema yang kita lihat dalam cerita populer tentang kebaikan, kejahatan, dan penebusan dapat membuka jalan untuk berbicara tentang iman.
    Tidak bisa dipungkiri. Memulai percakapan tentang Yesus bisa sangat canggung. Ini bisa terasa dipaksakan dan tidak tulus. Teman Anda mungkin bersikap defensif dan Anda mungkin tidak tahu cara menjawab pertanyaan sulit. Lebih mudah rasanya untuk menghindari topik ini sepenuhnya.


    Bagaimana Anda bisa memulai percakapan tentang Yesus dengan cara yang mudah dan alami?

    Allah telah menenun ide, cerita, dan analogi ke dalam budaya kita yang mengarah ke Yesus. Mereka merupakan refleksi dan pembiasan dari Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya. Sebenarnya, Anda mungkin sudah sering berbicara tentang Yesus, Anda hanya tidak menyadarinya.

    Ada banyak jenis cerita yang melakukannya, dan kami akan menjelajahi 3 di antaranya secara singkat di sini.

    Baik vs Jahat

    Cerita tentang baik vs jahat sudah ada sejak manusia mulai bercerita.

    Star Wars dan Lord of The Rings, misalnya, menggambarkan dunia di mana terdapat perbedaan yang jelas antara kekuatan baik dan kekuatan jahat. Sisi jahatnya kuat, dan seringkali pahlawan tergoda oleh kekuatan jahat itu, tetapi pada akhirnya sisi baik yang menang.

    Cerita Pahlawan

    Cerita tentang pahlawan sangat populer. Seringkali pahlawan adalah orang biasa yang diberi kemampuan khusus untuk berjuang demi yang tak berdaya. Kehidupan mereka ditandai dengan pengorbanan diri dan pelayanan.

    Cerita Penebusan

    Cerita penebusan terhubung dengan kita pada tingkat yang dalam. Ini adalah cerita di mana protagonis akan menuju jalan gelap dan jahat. Keadaan terus memburuk bagi mereka sampai mereka mencapai titik terendah, menyadari, membalikkan hidup mereka, dan menemukan penebusan.

    Konsep naratif ini terhubung dengan kita karena mereka benar, dan benar karena pada akhirnya mengenai Yesus. Pikirkan tentang hal itu. Yesus mendefinisikan baik dan jahat. Yesus adalah pahlawan pengorbanan diri yang utama, dan seluruh umat manusia memerlukan penebusan.

    Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus hidup berdasarkan perintah ini:

    "Janganlah kamu kalah oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"
    Roma 12:21.

    Tapi bagaimana ini membantu Anda berbicara tentang Yesus?

    Ketika Anda berbicara tentang topik ini, ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali topik ini pada tingkat yang lebih dalam.

  • "Apakah kamu pikir baik dan jahat ada atau hanya ada dalam pikiran kita?"
  • "Apakah kamu pikir dunia kita butuh seorang pahlawan atau apakah kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri?"
  • "Apakah kamu pikir pengampunan perlu diperoleh atau dapat diberikan dengan bebas?"
  • Daftar pertanyaan ini jelas tidak lengkap, ini hanya untuk membuat Anda berpikir. Selalu mulai dengan bertanya apa yang mereka pikirkan tentang itu, lalu bagikan pemikiran Anda dan pastikan itu percakapan, bukan khotbah.

    Ada percakapan budaya yang sedang tren di sekitar Anda sepanjang waktu. Perhatikan cerita-cerita ini dalam film atau yang masuk dalam streaming di TV. Pertimbangkan bagaimana mereka mencerminkan Yesus dan gunakan itu sebagai titik awal percakapan yang hebat.

    Cerita apa yang Anda ketahui yang dapat mengarah ke percakapan tentang Yesus?

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Mengikuti Pimpinan Tuhan Dalam Membagikan Injil Secara Kreatif

    Bisakah kreativitas memantulkan iman tanpa berkhotbah? Bailey berbagi bagaimana dia menghubungkan musiknya dengan tujuan dan menjalankan rencana Tuhan melalui seninya.

    Bailey Jeffs.

    Peselancar. Fotografer. Gitaris dengan rasa ingin tahu terhadap synthesizer. Dia adalah seorang pria dalam perjalanan untuk menemukan seperti apa dan bagaimana ekspresi kreativitasnya.

    Saat ini, itu terlihat seperti proyek musik, 'LUUNG' — melodi yang dipenuhi renungan dalam latar introspektif gitar bernada dan synth yang halus.

    "Saya secara aktif mengejar karier di musik dan hanya karena Dia (Yesus) saya melakukannya.

    Itu adalah investasi yang sangat buruk, musik. Anda memasukkan begitu banyak dengan sedikit imbalan, tetapi saya merasakan bahwa Dia sedang membimbingnya." — Bailey

    Seperti banyak seniman, kreativitas Bailey berakar pada percakapan di inti siapa dia dan apa yang dia yakini.

    "Perjalanan iman pribadi saya dimulai setelah menyelesaikan sekolah.

    Saya menyadari bahwa orang yang dikatakan orang lain ketika Anda berada di sekolah, itu bukanlah siapa saya harus menjadi. Dan saya rasa Yesus masuk ke situ." — Bailey

    Dengan hasrat menghubungkan iman dan identitas dengan kreativitasnya, Bailey menemukan kepercayaan diri dalam hadiahnya.

    "Setelah meninggalkan sekolah, saya menyadari bahwa Tuhan itu nyata dan Dia telah membuat saya seperti ini.

    Saya punya hadiah dan kemampuan yang saya yakin miliki karena Dia. Tidak membandingkan diri saya dengan orang lain, tetapi saya punya impian besar dan hal-hal yang ingin saya lakukan dalam hidup saya dan saya hanya ingin memiliki itu, karena saya bangga akan hal itu dan saya tahu Tuhan punya rencana." — Bailey

    'Musik Kristen', sebagai metode untuk memberitakan Injil, memiliki reputasi canggung akan ketidakmendalaman, baik menghindari isu-isu kehidupan yang mendalam atau memberikan jawaban dangkal. Bailey ingin mengeksplorasi opsi ketiga: mengajukan pertanyaan hebat.

    "Saya merasa tidak akan membuat musik hanya untuk bisa menghampiri seseorang dan mengatakan, 'Hey! Anda harus mengikuti Yesus.'

    Saya tidak ingin berkeliling mengutip kitab suci atau, 'inilah mengapa saya baik dan membelikan Anda kopi.' Anda tahu, Anda tidak melakukan itu. Musik memberi Anda ruang untuk mengajukan pertanyaan besar tanpa mengasingkan orang. Saya rasa itulah yang saya suka darinya." — Bailey

    Bailey sama bersemangatnya tentang keahliannya seperti dia tentang menjalani hidup otentik dalam hubungan dengan Tuhan dan memungkinkan kreativitasnya untuk meluap.

    "Saya rasa ada begitu banyak inspirasi yang bisa datang dari menjadi seorang Kristen,

    (mengetahui) Tuhan yang menciptakan segalanya, benar-benar pencipta terbesar dari semua. Pasti kita harus membuat sesuatu yang lebih baik daripada setiap orang lain yang tidak beriman." — Bailey

    Anda dapat mengalami tujuan dengan mengetahui panggilan Anda, memiliki keberanian untuk mengejarnya, dan mempercayai bahwa Tuhan akan menciptakan kesempatan untuk menggunakan Anda dan membawa orang lain ke dalam hubungan dengan-Nya.

    "Temukan apa yang kamu kuasai dan kejarlah sepenuh hati.

    Serahkan kepada Tuhan. Itu sulit tetapi Dia tahu apa yang Dia lakukan pada saat yang sama. Saya rasa itulah tujuan saya di bumi ini — mengekspresikan iman saya melalui apa pun yang saya buat. Itu sederhana tetapi itu juga yang saya pikirkan tentang iman." — Bailey

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Menghapus Batasan untuk Membagikan Injil

    Kadang, pagar yang kita bangun bikin berbagi tentang iman jadi sulit. Tapi, dengan langkah sederhana seperti peduli pada mereka, kita bisa mulai tunjukkan kasih Yesus secara nyata dan tulus

    Kita sering banget hidup kayak ada “pagar” di sekitar kita. Kita sibuk di rumah, asyik streaming film, dan nggak terlalu peduli sama orang di luar.

    Pagar ini nggak cuma soal fisik. tapi juga secara emosional,. Kita juga sering bikin batasan biar merasa lebih aman. Tapi, hal ini bikin kita susah buat connect sama orang sekitar kita dan akhirnya, ngajak mereka kenal Yesus jadi sebuah tantangan besar. Jadi, gimana caranya kita bisa mulai membuka diri?

    Yesus pernah cerita tentang seorang tetangga yang baik. Ada seorang pria Yahudi dirampok dan dipukuli dan ditinggalkan di pinggir jalan. Seorang imam dan pekerja Bait Suci lewat, tapi nggak ada yang berhenti buat nolong. Tapi, seorang pria Samaria yang lewat malah membantu. FYI, orang Yahudi dan Samaria nggak akur, bahkan cenderung benci satu sama lain. Tapi, orang Samaria ini justru punya belas kasihan. Dia nolong pria itu, kasih perawatan, dan menolong dia. Yesus bilang, orang Samaria itu contoh tetangga yang baik, dan Dia minta kita untuk jadi seperti itu Lukas 10:29-37.

    Kamu juga bisa kok jadi tetangga yang baik. Orang Samaria membantu orang Yahudi meskipun ada perbedaan yang mereka miliki. Perbedaan atau rasa canggung nggak harus jadi alasan buat nggak peduli. Coba deh mulai perhatikan apa yang terjadi di sekitar lingkunganmu. Temukan beberapa kesamaan dan layani mereka.

    Coba deh mulai perhatikan apa yang terjadi di sekitar lingkunganmu. Ketika kamu meluangkan waktu, kamu akan terkejut melihat apa yang terjadi dalam kehidupan orang-orang yang tinggal di sekitarmu. Cobalah untuk meluangkan waktu dan mengamati sekitarmu. Berdoalah saat melakukannya. Beberapa keluarga mungkin sangat sibuk dan kesulitan merawat halaman mereka. Atau ada yang sedang kesepian. Ada juga yang lagi sakit atau menghadapi kesulitan lain. Jangan kepo, tapi perhatikan dengan hati yang tulus.

    Kalau kamu lihat ada yang butuh bantuan, coba dekati mereka dengan rendah hati dan tawarkan bantuan. Misalnya, kamu bisa bantu potong rumput, urus taman, atau apapun yang bisa membantu mereka. Bisa juga sekadar duduk ngobrol sama mereka. Kadang, perhatian kecil kayak gini bikin mereka merasa dihargai. Kalau mereka nggak menerima tawaranmu, nggak apa-apa. Setidaknya mereka tahu kalau ada yang peduli.

    Tapi siapa tahu, mereka justru butuh teman ngobrol. Kesepian itu masalah besar di zaman sekarang. Ngobrol sebentar aja sama mereka bisa berarti banyak buat mereka. Dengarkan dan tunjukin kalau kamu peduli sama mereka, dan kalau ada kesempatan, ceritakan tentang Yesus.

    Ingat, Tuhan menempatkan kamu di lingkunganmu bukan tanpa alasan. Dengerin apa yang Yesus bilang: jadilah tetangga yang baik. Ambil inisiatif, tunjukkan kasih, dan kasihi mereka seperti Yesus mengasihi kita.

    Mulai hari ini, coba perhatikan lingkungan sekitarmu. Pilih satu orang yang kelihatan membutuhkan, dan jangkau mereka.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    5 Jul
    2023
    3
    mnt dibaca

    Tips cerita tentang Yesus kalo kamu lagi mentok

    Coba deh amati budaya orang-orang disekitarmu dan praktekkin teladan Yesus sesuai keadaan disana. Cari cara agar kamu bisa mengaplikasikan sifat-sifat inti Yesus yang adalah kasih, belas kasihan, pengharapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan sesuai budaya sekitarmu.

    Ada orang yang emang jago banget cerita tentang Yesus. Kayak ngalir aja gitu, tapi jujur, beberapa dari kita mungkin ada yang mengecewakan. Tetep semangat, ada beberapa tips untuk cerita tentang Yesus pas kamu kesulitan nemu kata-kata yang tepat.

    Coba renungkan. Kita hidup di tengah budaya tertentu. Emang awalnya gak gampang untuk menyadarinya, tapi nilai-nilai, bahasa, perilaku, dan berbagi pengalaman dengan sekelompok orang atau lingkungan tertentu akan membentuk sebuah budaya dan cara kita melihat dunia. Saat para penginjil masuk ke budaya asing, mereka menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari budaya dan bahasa lebih dulu. Seperti Paulus di Athena, ia menceritakan tentang Yesus melalui mezbah bertuliskan "Kepada seorang Tuhan yang tidak dikenal" agar Yesus dapat dikenal sebagai Tuhan (  Kisah Para Rasul 17:23  )

    Intinya gini: cerita tentang Yesus dimulai dengan mengamati budaya di sekitarmu dan cari cara untuk tunjukkin teladan Yesus lewat budaya itu.

    Biasain diri untuk mengamati. Cari konsep dan bahasa dalam budaya yang mencerminkan karakter Yesus; kasih, belas kasih, harapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan. Contohnya, kamu bisa cari film-film yang ada tokoh 'Yesus'—seseorang yang mengorbankan hidupnya demi orang lain. Luangin waktu untuk mengamati budaya sekitar dan gunain itu untuk cerita tentang Yesus.

    Dalam khotbah terkenal-Nya di atas bukit, Yesus bilang ke pengikut-Nya (termasuk kamu) bahwa mereka adalah 'garam dunia'. Garam dipakai buat nambahin rasa dan bikin makanan lebih enak. Eugene Peterson dalam The Message mengatakan:

    Alasan kamu ada di sini adalah untuk jadi garam yang memberi rasa pada dunia. ...Kata lainnya: Kamu adalah terang, yang memancarkan sinar Tuhan di dunia. Tuhan bukan rahasia yang harus disimpan. Kita harus memberitakan-Nya secara terbuka, seperti kota yang terletak di atas bukit.—  Matius 5:13-14

    Jadilah kitab terbuka. Bukan untuk bikin orang fokus ke kamu, tapi untuk buat mereka melihat kebaikan Tuhan. Kamu bisa mulai bagiin imanmu di media sosial, rekam video kesaksian tentang kebaikan Tuhan. Terbukalah ke temen-temenmu untuk ceritain gimana Tuhan jawab doamu atau gimana Dia berbicara secara pribadi ke kamu.

    Yesus juga bilang ke pengikut-Nya untuk jadi terang di atas bukit. Menariknya, terang tuh gak akan tunduk pada kegelapan. Terang bakal selalu menembus dan menaklukan kegelapan kalau dikasih kesempatan untuk bersinar. Buktinya, kita tetep bisa lihat bintang yang jaraknya sejauh jutaan tahun cahaya. Begitu juga terang yang kamu pancarkan.

    Biarkan kebaikan dan kuasa Tuhan bersinar lewat kamu seperti terang di atas bukit. Tunjukkin buah Roh dalam hidupmu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, kesetiaan, dan penguasaan diri. Mereka bakal lihat dan nanya "kamu kok beda?". Inilah kesempatan untuk kita bisa cerita tentang Yesus.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    12 Jul
    2023
    4
    mnt dibaca

    Dengarkan Roh Kudus: Panduan buat Cerita tentang Yesus

    Sebagai orang Kristen, mungkin kamu pengen bercerita tentang Yesus, tapi kadang bingung mau mulai dari mana. Kamu gak pengen kesannya jadi kayak "khotbah", merusak suasana obrolan, atau kelihatan aneh. Jadi, apa yang harus dilakukan?

    Sebagai orang Kristen, mungkin kamu pengen bercerita tentang Yesus, tapi kadang bingung mau mulai dari mana. Kamu gak pengen kesannya jadi kayak "khotbah", merusak suasana obrolan, atau kelihatan aneh. Jadi, apa yang harus dilakukan?

    Kita sering lupa bahwa kita punya Penolong yang akan menuntun kita — Roh Kudus, Allah sendiri! ( Yohanes 14:26 ). Kunci untuk bercerita tentang Yesus di momen yang tepat adalah berelasi dengan Roh Kudus dan bekerja bersama-Nya.

    Awalnya, mendengarkan tuntunan Roh Kudus terasa menakutkan atau mustahil. Mungkin kamu bertanya, "Gimana aku tahu bahwa itu tuntunan-Nya dan bukan pikiranku sendiri, atau jangan-jangan aku kebanyakan ngopi aja?"

    Belajar membedakan tuntunan Roh Kudus dari suara-suara yang lain adalah kunci untuk bercerita tentang Yesus.

    Jadi, ini dia landasannya:

    1. Roh Kudus adalah Allah: Untuk mengenali dan memahami tuntunan-Nya, kita perlu mengenal identitas Roh Kudus. Alkitab berkata, Dia adalah salah satu Pribadi Allah Tritunggal bersama dengan Bapa dan Yesus. Meskipun kita tidak sepenuhnya bisa memahami Roh Kudus, Dia memberi kita kuasa, seperti yang dilakukan-Nya terhadap banyak orang di Alkitab ( Lukas 2:27-32 , 2 Petrus 1:21 , Kisah Para Rasul 8:29-31 ). Sebagai salah satu Pribadi Allah Tritunggal, Roh Kudus punya karakter yang sama dengan Bapa dan Yesus, sehingga apa yang kamu denger akan selalu sejalan dengan Karakter Allah—kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, dsb. ( Galatia 5:22 ).
    2. Roh Kudus menginginkan kita: Alkitab mengatakan bahwa kalau kita mencari Allah, maka kita akan menemukan-Nya (Yeremia 29:13), sama halnya dengan Roh Kudus. Luangkan waktu untuk membaca Injil atau mempelajari karakter-Nya akan membantu kamu mengenali suara-Nya—apa yang Dia katakan dan apa yang tidak (Roma 10:17). Alkitab berkata bahwa Firman Allah memberi damai (Yesaya 32:17, Yohanes 14:27, Roma 15:13, Filipi 4:7), jika kamu tidak merasakannya, kamu harus cek ulang. Kamu juga bisa berdoa agar tuntunan Roh Kudus makin jelas saat kamu meluangkan waktu bersama-Nya (Yohanes 10:27)—ibarat mengenali suara teman meski kita tidak melihatnya.
    3. Roh Kudus akan memenuhimu: Alkitab berkata kita akan "dipenuhi" Roh Kudus (Efesus 5:18). Dalam bahasa Yunani, ini adalah proses aktif yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan perubahan pola pikir, seperti belajar bersyukur kepada Tuhan (Mazmur 100:4), bertobat dan minta ampun atas kesalahan yang kita lakukan (Mazmur 66:18), atau menghilangkan pikiran negatif (Yakobus 4:7). Jika hambatan mental dan emosional ini dapat teratasi, kita dapat membuka diri untuk lebih menaati kehendak-Nya. Kalau kamu bergumul dalam hal ini, berdoalah—Dia akan membantumu.
    4. Roh Kudus ingin kamu meresponi-Nya: Alkitab mendorong kita untuk terbuka terhadap tuntunan-Nya (Ibrani 3:15), dan jadi "pelaku firman", bukan cuma pendengar (Yakobus 1:22). Butuh tindakan nyata—kita harus belajar meresponi Roh Kudus. Biasanya, Roh Kudus hadir memberi "petunjuk"—misal tiba-tiba teringat satu ayat Alkitab, cerita, atau ucapan seorang pendeta. Kadang, tuntunan-Nya sangat kuat mendorong kita untuk ngobrol dengan seseorang atau membahas topik tertentu. Allah ingin agar kamu taat sehingga Dia bisa bekerja dengan cara yang ajaib di hidupmu dan hidup orang lain.

    Kalau kamu masih ragu dalam mendengar tuntunan Roh Kudus, percayalah bahwa Dia akan mengajarimu juga. CS Lewis, mengutip penulis favoritnya George MacDonald, punya pernyataan yang bagus tentang karakter Allah: Dia mudah disenangkan tapi sulit dipuaskan. Artinya Roh Kudus menerima caramu mendekat kepada-Nya—apakah kamu peka pada tuntunan-Nya atau gak. Percayalah bahwa Dia gak akan puas sampai kamu mendengar dan mengikuti-Nya dengan sempurna.

    Sadar atau gak, Roh Kudus telah menuntunmu selama ini, dan Dialah salah satu alasan utama kenapa kamu menerima Yesus. Kamu bisa kok!

    Bercerita tentang Yesus dengan tuntunan Roh Kudus bikin kamu merasa lebih ringan. Cukup dengan menyadari bahwa Roh Kudus berbicara kepadamu waktu kamu ngobrol dan berinteraksi dengan orang lain. Dengarkan dan responi tuntunan-Nya semampumu. Keselamatan adalah karya-Nya - tugasmu adalah peka terhadap tuntunan-Nya dan menaati-Nya.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    13 Jul
    2023
    3
    mnt dibaca

    Tips membagikan Injil tanpa perdebatan

    Membagikan ceritamu bisa semudah kasih tahu ke orang lain gimana Yesus mengubah hidupmu – biasa disebut kesaksian. Meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dan menyusun kesaksian adalah hal yang berharga. Ini jadi kesaksian yang efektif saat Roh Kudus bekerja ditengah obrolanmu dengan teman-temanmu.

    Kalau kamu ada di situasi dimana kamu mau bercerita tentang Yesus tapi gak tahu mau bilang apa, inget bahwa kamu punya kesaksian hidup. Kesaksianmu adalah perayaan atas apa yang Yesus lakukan di hidupmu dan Dia ingin memakainya untuk mengubah orang-orang di sekitarmu. Kesaksianmu punya kekuatan untuk mengubah dan menantangmu. Kesaksian sering jadi metode yang Tuhan pilih untuk transformasi.

    Membagikan ceritamu bisa semudah kasih tahu ke orang lain gimana Yesus mengubah hidupmu – biasa disebut kesaksian. Yesus sering mendorong beberapa orang yang Dia sembuhkan untuk bersaksi (Markus 5:19).  Meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dan menyusun kesaksian adalah hal yang berharga. Ini jadi kesaksian yang efektif saat Roh Kudus bekerja ditengah obrolanmu dengan teman-temanmu.

    Ada beberapa tips yang berguna untuk kamu bersaksi tentang Yesus.

    Susun pernyataan dan kesaksianmu sesuai poin-poin berikut ini:

    1. GIMANA hidupmu sebelum mengenal Yesus? Tanpa Yesus, hidup kita kehilangan identitas dan tujuan. Apakah ada aspek identitas atau tujuan yang hilang sebelum kamu mengenal Yesus? Mungkin kamu pernah kecanduan (media sosial, alkohol, hubungan yang toxic) karena kamu gak punya tujuan hidup. Atau kamu ngerasa tersesat karena gak tahu arah pulang.
    2. MENGAPA kamu memutuskan untuk mengikut Yesus? Saat Yesus mengubah hidupmu adalah kesaksian yang efektif. Membagikan kesaksianmu akan membantumu mengurangi kalimat klise dan membuat Injil lebihpersonal. Ketika kamu bersaksi, fokuslah pada apa yang terjadi di dalam dirimu, bukan sekedar urutan peristiwa. Mereka akan terkesan dengan perubahan hidupmu. Misalnya:
    Aku merasa gak ada yang tulus mencintaiku meskipun aku udah cari cinta itu kemana-mana. Sampai akhirnya aku mendengar tentang pengorbanan Yesus dan menyadari bahwa aku dicintai—bahkan berharga.
    1. GIMANA hidupmu berubah setelah mengenal Yesus? Yesus mengubahkan kita. Dia memberi kita identitas dan tujuan baru. Ceritakan gimana Yesus telah berdampak dan mengubah hidupmu. Fokuslah pada hal yang tidak kamu miliki sebelumnya, lalu ceritakan gimana Yesus mengisi kekosongan itu. Kasih tahu bahwa kasih dan belas kasihan-Nya telah mengubah emosimu (gak marah-marah lagi, gelisah, dll), atau mengubah perilakumu jadi lebih baik (suka membantu, gak mudah marah, cepat memaafkan).

    5 Tips Bersaksi

    Update — Ceritakan apa yang udah Yesus lakukan dalam hidupmu sekarang. Yesus selalu mengubah kita, jadi siapkan diri untuk berbagi kesaksian terbarumu.

    Jujur — Keaslian sering jadi faktor penting dalam sebuah hubungan. Gak perlu jadi lebay. Sebaliknya, yakinlah bahwa Roh Kudus akan menggunakan kebenaran untuk mengubah hati teman-temanmu.

    Spesifik — Membuka diri dan ceritakan hal detail tentang perjalanan hidupmu serta kebenaran dan kebohongan yang terungkap dalam pikiranmu. Ini membuat ceritamu lebih mudah diterima.

    Bersikap Normal— Pakai bahasa sehari-hari yang mudah dipahami temanmu. Hindari istilah-istilah Kristen.

    Jelas — Cerita yang kuat adalah cerita yang mengandung pesan. Kurangi hal-hal yang gak nyambung, fokuslah pada hal utama yang sudah Yesus lakukan.

    Kamu punya kesaksian dan Roh Kudus adalah penolongmu. Pergi dan mulai bagikan kesaksianmu. Percayalah Roh Kudus akan pakai kesaksianmu untuk mengubah hidup orang lain, sama seperti Dia mengubahkanmu.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    13 Jul
    2023
    6
    mnt dibaca

    Bagikan Injil dalam 4 kata

    Inilah saatnya! Kamu sudah menceritakan tentang Yesus. Dan mereka tertarik banget untuk lebih memahami tentang arti mengikut Yesus bagi mereka. Kamu merasa inilah saatnya membagikan Injil. Gimana cara kamu membagikan Injil agar lebih mudah dimengerti?

    Inilah saatnya! Kamu sudah menceritakan tentang Yesus. Dan mereka tertarik banget untuk lebih memahami tentang arti mengikut Yesus bagi mereka. Kamu merasa inilah saatnya membagikan Injil. Gimana cara kamu merangkum isi pesan Injil? Gimana cara kamu membagikan Injil agar lebih mudah dimengerti? Tanpa naskah dan tanpa membuat kesalahan.

    Hafalkan 4 kata ini untuk membagikan Injil dengan lebih mudah: posisi, masalah, penyediaan, bagian.

    Tiap kata menggambarkan bagian penting dari pesan Injil dan disertai dengan pertanyaan untuk memulai obrolan serta ide sederhana untuk membantmu menjelaskan setiap bagian.

    POSISI : Kita dikasihi Allah

    Allah adalah kasih dan Dia adalah pencipta segalanya. Sebagai ungkapan dari kelimpahan kasih-Nya, Dia menciptakan alam semesta, dunia, dan segala isinya. Karena Allah adalah kasih, Dia mengasihi setiap manusia dan ingin berelasi dengan manusia. Bagi kita sebagai umat-Nya, hubungan dengan Allah berarti hidup, keutuhan, kepuasan, dan rukun dengan sesama.

    Pertanyaan: Menurutmu kasih itu apa?

    Allah adalah kasih. Allah gak cuma menunjukkan kasih sebagai sebuah tindakan. Dia adalah kasih itu sendiri. Allah mengasihi semua ciptaan-Nya.

    Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
    – 1 Yohanes 4:7–8

    Kasih Allah itu tanpa syarat. Bukan kasih yang harus diperjuangkan atau diraih, tapi diberikan tanpa syarat.

    Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
    – Yohanes 3:16

    Masalah: Dosa adalah masalah kita

    Allah menciptakan manusia, pria dan wanita, untuk hidup dalam hubungan dengan-Nya dan sesama. Namun, saat manusia jatuh dalam dosa, hubungan kita dengan Allah jadi rusak. Sekarang setiap orang punya masalah hati, yaitu dosa. Dosa adalah setiap pilihan yang kita buat yang sifatnya melawan rencana Allah bagi hidup kita, dan pilihan-pilihan ini merusak hubungan kita dengan Tuhan.

    Pertanyaan: Menurut kamu dosa itu apa?

    Dosa adalah sikap yang "mementingkan kehendak sendiri". Dosa bukan cuma perbuatan jahat yang kita lakukan, tapi merupakan sikap yang membuat kita memilih melawan rencana Tuhan bagi hidup kita.

    Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.
    – Yesaya 53:6

    Pertanyaan: Apa konsekuensi dosa?

    Dosa memisahkan kita dari Allah. Pilihan yang melawan kehedak Allah atas hidup kita merusak hubungan kita dengan-Nya. Perbuatan baik gak bisa memulihkan hubungan kita dengan-Nya karena kita semua adalah pendosa. Dosa menjauhkan kita dari Allah, sumber kehidupan kita, jadi dosa adalah alasan kita mengalami maut.

    Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah.
    – Yesaya 59:2

    Penyediaan: Pribadi Yesus adalah bentuk penyediaan Allah

    Allah ingin memulihkan hubungan-Nya dengan kita, sehingga Dia mengirim Yesus ke dunia. Dia adalah Allah yang menjalani kehidupan yang sempurna, yang mustahil untuk kita jalani dan mati menggantikan kita. Dia dikuburkan selama tiga hari, dan bangkit sebagai bukti bahwa Dia adalah Allah dan pengorbanan-Nya diterima.

    Pertanyaan: Menurutmu Yesus itu siapa?

    Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Hidup-Nya sempurna dan tanpa dosa.

    Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.
    – Yohanes 14:9

    Pertanyaan: Mengapa Yesus harus mati?

    Yesus mati menggantikan kita. Konsekuensi dosa adalah maut. Tapi, Yesus mati di atas kayu salib yang seharunya kita tanggung, menghapuskan hutang dosa manusia.

    Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
    – Roma 5:8

    PART: Bertobat dan percaya adalah bagian kita

    Percaya Yesus artinya berbalik dari dosa dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Alkitab menyebutnya sebagai pertobatan dan iman. Gak cuma lewat kata-kata atau tindakan, karena Dia tahu isi hatimu. Kamu melakukannya lewat doa.

    Pertanyaan: Menurutmu apa arti mengikut Yesus?

    Respon kita adalah untuk berbalik dari dosa. Itulah pertobatan. Ketika kita mengakui kelemahan kita dan berbalik dari dosa pada Yesus, Dia mengampuni kita.

    Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya

    – Wahyu 3:20

    Respon kita juga adalah untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan mengalahkan maut bagi kita. Ini adalah iman. Kita bisa percaya Yesus karena Dia mengasihi kita tanpa syarat, lewat bukti kematian-Nya untuk menggantikan kita. Dengan percaya pada Yesus, kehidupan-Nya yang tak terkalahkan kini ada dalam diri kita.

    Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
    – Roma 10:9

    Jika temanmu ingin mengambil keputusan untuk mengikut Yesus, kamu bisa bantu mereka untuk menyatakan iman. Berdoalah seperti ini (ajak mereka mengulangi kata-katamu):

    Tuhan, aku tahu Engkau mengasihiku. Ampuni dosa dan hidupku yang seturut kehendakku sendiri. Terima kasih karena Yesus telah mati di atas kayu salib untuk dosaku dan bangkit lagi. Hari ini aku berbalik dari dosa dan hanya percaya pada Yesus. Amin.

    Tekankan ke mereka kalau itu gak cuma sekedar kata-kata, tapi ekspresi hati kita dan bahwa Tuhan pasti melihat ketulusan kita.

    Cara ini dirancang untuk membantumu menyampaikan pesan Injil. Jangan merasa harus membagikan semuanya sekaligus. Faktanya, jarang ada yang bisa melakukan semuanya sekaligus. Tapi cara ini adalah struktur yang mudah diingat untuk membantu kamu menganalisa apa yang temanmu perlu dengarkan. Misal, mereka beneran ngerti gak tentang siapa Allah? Atau mungkin memahami tentang sifat-sifat dosa. Bercerita tentang Yesus seringkali gak cuma dalam satu percakapan. Lebih baik jelaskan secara bertahap, sambil lihat kebutuhan dan pertanyaan temenmu.

    Luangkan waktu selama seminggu untuk mengingat 4 kata ini dan pertanyaan yang berhubungan, ide atau ayat-ayat yang perlu diingat agar kamu lebih siap untuk bagiin Injil dengan bermakna dan jelas ketika kamu punya kesempatan.

    __wf_reserved_inheren
    Tidak ada hasil yang ditemukan.
    Terima kasih! Kiriman Anda telah diterima!
    Ups! Ada yang tidak beres saat mengirimkan formulir.

    Kami menghargai privasi Anda

    Dengan mengklik "Terima", berarti kamu menyetujui penyimpanan cookie di perangkat kamu untuk meningkatkan navigasi situs, menganalisis penggunaan situs, dan membantu upaya pemasaran kami. Lihat Kebijakan Privasi kami untuk informasi lebih lanjut.