Baca dan bertumbuhlah

0
artikel
__wf_reserved_inheren
CV Global
3
mnt dibaca

Tidak "Cukup Baik" Untuk Bagiin Imanmu? Inilah Kebenarannya

Sedang merasa ragu dan kurang percaya diri? Artikel ini akan mengungkapkan bagaimana kasih dan pengampunan Tuhan yang tanpa syarat membuatmu layak untuk membagikan imanmu, apa adanya.

Sebagai orang Kristen, kamu sering dengar kalau harusnya kamu senang banget kalau ada yang nanya soal iman kamu—kayak itu hal paling keren yang bisa terjadi. Tapi . . . Tapi kalau yang kamu rasain justru cemas, takut, atau malu—kamu nggak sendirian, kok.

Bagiin iman bisa jadi pengalaman yang bikin stres. Ada banyak alasan kenapa hal ini bisa terasa berat. Mungkin:
  • Kamu bisa merasa stres karena ngerasa pengetahuan Alkitab kamu belum cukup.
  • Kamu udah lama nggak ke gereja dan ngerasa jauh dari Tuhan.
  • Ada dosa yang masih terus kamu perjuangkan dan belum bisa lepas sepenuhnya.
  • Kamu mungkin merasa . . tidak cukup baik
  • Kadang kita berpikir kalau dosa atau kekurangan kita bikin kita nggak layak untuk bagiin Injil. Kalau kamu lagi bergumul sama rasa nggak layak, terus tiba-tiba ada yang nanya, “Jadi, apa yang sudah Yesus lakukan dalam hidupmu?”, rasanya bisa canggung banget. Kamu mungkin ngerasa kayak orang munafik—seolah-olah dosa atau kebiasaan burukmu yang sekarang bikin semua hal baik yang Yesus pernah lakukan dalam hidupmu jadi nggak ada artinya.

    Culture di gereja juga kadang nggak terlalu membantu. Selama berabad-abad, banyak denominasi Kristen—sadar atau nggak—sering menetapkan standar “kesempurnaan” tertentu yang seolah-olah harus dicapai oleh orang Kristen. Hal ini bisa bikin kamu merasa nggak cukup baik untuk dikasihi Tuhan.

    Semua ini adalah kebohongan besar yang salah, dan sebenarnya menunjukkan kesalahpahaman mendasar tentang apa itu pesan Injil. Injil bukan tentang Yesus membuat kamu jadi sempurna. Injil adalah tentang ini: meskipun kamu masih penuh dosa, Yesus tetap mati untukmu dan memilih untuk mengasihimu—setiap detik, setiap hari.Romans 5:8. Dan nggak ada satu hal pun yang bisa kamu lakukan yang bisa mengubah kasih-Nya itu. Roma 8:39! Kabar baik itu juga buat kamu.

    Sering kali kita merasa bahwa Injil itu untuk orang lain, tapi bukan untuk kita. Pikiran seperti ini sebenarnya berbahaya, dan itu sama sekali tidak benar! Alkitab mengatakan bahwa ketika Yesus mati pada waktu Paskah, DIA

    “memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, ”
    1 Petrus 2:24

    Dengan kata lain, Yesus—yang sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia—menanggung semua dosa yang dilakukan oleh setiap orang di dunia ini. Itu termasuk kamu! Dia telah melihat dan merasakan semua ketidakamanan, rasa malu, trauma, kecemburuan, kebencian pada diri sendiri, dan keegoisanmu. Sebagai manusia, kita tidak bisa sepenuhnya memahami ini. Tubuh manusia kita memiliki batasan terhadap seberapa banyak rasa sakit fisik dan emosional yang bisa kita tanggung. Tapi Dia memikul semuanya. Dia tahu segala hal tentang dirimu, dan Dia tetap mencintaimu sepenuhnya.

    Jadi, apa yang kamu katakan tentang merasa tidak "cukup baik"? Jika Sang Pencipta alam semesta menganggap kamu cukup berharga untuk mati demi kamu, berarti kamu cukup untuk melakukan apapun! (Ya, bahkan bagiin imanmu).

    Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat kamu merasa tidak layak:

    Ingat, pesan Injil itu untuk KAMU!

    Walaupun kamu penuh dengan dosa, kasih Tuhan tetap tidak terbatas untukmu. Itu kabar baik yang sesungguhnya! terkadang kita tergoda untuk berpikir bahwa ini hanya berlaku untuk orang lain saja. . . tapi tidak! Injil itu juga untukmu.

    Ingat, kamu nggak perlu memperbaiki dirimu sendiri: Menurut standar umum, manusia adalah makhluk yang tidak sempurna. Dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah itu. Yohanes 3:6-7. Hanya Tuhan yang bisa mengubah kita dari dalam ke luar. Percayalah, Dia yang mengatur semuanya.

    Carilah Yesus dalam doa: Luangkan waktu sejenak dalam keheningan dan ceritakan pada Yesus bagaimana perasaanmu. Mintalah pengampunan-Nya dan hati yang baru. Mazmur 51:10, Dan ucapkan terima kasih kepada-Nya karena telah mengasihi kamu apapun yang terjadi.<0>

    Jadilah jujur saat kamu menceritakan kisahmu: Membuka diri dan dengan jujur mengatakan kepada temanmu, "Yesus sudah melakukan banyak hal dalam hidupku, tapi aku masih berjuang dan masih ada jalan yang harus dilalui," jauh lebih menginspirasi daripada berpura-pura sempurna. Itu membuat kasih Tuhan bisa dirasakan oleh semua orang.

    Jika kamu merasa down karena merasa dosamu membuatmu nggak layak buat bagiin Yesus, bangkitlah di Hari Paskah ini. Tuhan sudah menanggung dosamu di salib. Kamu sudah diampuni. Seperti Dia bangkit dari kematian, Dia juga ingin memberikanmu hidup yang baru, bebas dari dosa Yehezkiel 36:26.

    Berdoalah supaya Tuhan memberikan hati yang baru di Paskah ini, dan supaya Roh Kudus menyertaimu ketika kamu berbagi, bahkan dengan segala kekurangan yang ada.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Apakah Itu Suara Roh Kudus? Cara Mengetahui Saat Roh Kudus Berbicara

    Kesulitan mendengar suara Roh Kudus? Artikel ini akan berbagi cara-cara praktis untuk mengenali suara-Nya, menunjukkan bagaimana Dia berbicara lewat kedamaian, waktu yang tepat, dan sesuai dengan Alkitab.

    Kita semua pasti sudah sangat familiar dengan suara orang-orang terdekat kita. Pikirkan seorang anggota keluarga atau teman dekat. Bagaimana suara mereka? Bagaimana nada dan intonasinya? Apakah suaranya keras, atau lembut? Cepat atau lambat? Apakah mereka punya aksen? Bisakah kamu mengenali suara mereka di telepon? Bahkan sekarang, saat kamu membaca ini, mungkin kamu sudah bisa mendengar suara mereka di kepalamu.

    Suara membawa otoritas. Kata-kata nasehat yang datang dari suara seorang teman atau orang tua akan terasa berbeda bagi kita dibandingkan dengan kata-kata yang sama jika datang dari orang asing. Jadi, saat kita mendengar suara Roh Kudus, sangat penting untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya yang berbicara. Apakah itu Roh Kudus? Keinginan kita sendiri? Atau mungkin suara yang lain?

    Setiap orang memiliki kualitas suara yang unik. Begitu juga dengan suara Roh Kudus, yang memiliki ciri-ciri khas yang akan membantu kita mengenali bahwa itu adalah Dia. Lalu, seperti apa suara-Nya?

    Bahasa “Alkitab”

    2 Timotius 3:16 Roh Kudus tidak akan pernah bertentangan dengan Alkitab. Semakin baik kita mengenal Alkitab, semakin mudah kita mengenali suara-Nya.

    Tone “Suara yang Tenang dan Lembut”

    1 Raja-raja 19:11-12 Alkitab menggambarkan suara-Nya sebagai bisikan. Suara ini bukanlah bisikan harfiah, tetapi suara yang sulit didengar ketika kita sibuk

    Pitch “Damai”

    Mazmur 23 Suara-Nya akan membantu kamu menemukan kedamaian meskipun kekacauan ada di sekitarmu. Tempat berlindung di tengah badai.

    Resonansi “Peneguhan”

    Suara-Nya akan terasa selaras dengan hati orang Kristen lainnya. Penting untuk mengonfirmasi apa yang kamu dengar dengan teman-teman seiman

    Rhythm “Waktu yang Tepat””

    Suara-Nya sering kali berbicara melalui keadaanmu. Perhatikan kemungkinan-kejadian yang terasa seperti kebetulan.

    Luangkan waktu untuk berlatih mendengarkan suara Roh Kudus. Suatu hari, suara-Nya akan begitu familiar sehingga kamu akan dengan mudah mengenalinya.

    Alkitab mengajarkan bahwa mengejar Roh Kudus adalah sesuatu yang perlu kita cari secara aktif. Efesus 5:18-19. Secara sengaja, posisikan dirimu untuk bisa mendengar suara-Nya. Datanglah kepada Tuhan dalam doa dengan hati yang penuh harapan bahwa Dia akan berbicara dan memimpinmu.

    Berikut adalah beberapa cara utama untuk memposisikan dirimu mendengarkan Roh Kudus:
  • BersyukurMazmur 100:4
  • Minta maaf atas segala kesalahan yang pernah kamu buat.Mazmur 66:18
  • Lawanlah iblis Yakobus 4: 7
  • Dengarkan suara lembut Roh Kudus.1 Raja-raja 19:11-12
  • Belajar mendengarkan suara Roh Kudus membutuhkan waktu dan komitmen. Jangan langsung menyerah hanya karena kamu belum mendengar apapun. Be intentional. Temukan tempat yang tenang hari ini dan ambil waktu 15 menit untuk benar-benar mendengarkan suara Roh Kudus.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Bagaimana cara kamu mendengar suara Roh Kudus?

    Tidak semua orang Kristen mendengar suara Tuhan secara langsung, tetapi itu tidak berarti Roh Kudus tidak hadir dalam hidupmu. Artikel ini membahas bagaimana cara mengenali kehadiran dan petunjuk-Nya yang selalu ada.

    Apakah kamu mendengar suara Roh Kudus? Tidak semua orang Kristen merasa yakin bahwa mereka mendengarnya. Ada banyak cara Roh Kudus membantu dan membimbing orang Kristen, dan mendengar suara yang nyata hanyalah salah satunya. Kalau kamu pengen share tentang Yesus dengan teman-temanmu, tapi merasa tidak pernah mendengar suara Roh Kudus, tenang, kamu tidak sendirian. Kamu ada di tempat yang tepat.

    Hal pertama yang perlu kamu pahami adalah, meskipun kamu merasa tidak mendenger suara Roh Kudus, bukan berarti ada yang salah denganmu. Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk berkomunikasi denganmu, dan Dia bebas memilih bagaimana Dia ingin berbicara. Tuhan tidak menyembunyikan suara-Nya sampai kamu siap mendengarnya. Jangan terjebak dalam pemikiran kalau kamu harus berbuat sesuatu untuk Tuhan dulu supaya Dia mau berbicara dan memberkati kamu.

    Jika kamu belum merasa jelas mendengar suara-Nya, mulailah dengan apa yang sudah jelas tentang Roh Kudus. Jika kamu ingin memperkuat kepercayaanmu pada Roh Kudus, mulailah dengan apa yang diajarkan Alkitab dengan jelas. Waktu kamu belajar percaya sama janji-janji Alkitab tentang Roh Kudus, iman kamu juga bisa bertumbuh di hal-hal lain yang mungkin belum kamu pahami sepenuhnya.

    Berikut ini 5 kebenaran dasar tentang Roh Kudus yang jelas tertulis di Alkitab:

    1. Kalau kamu seorang Kristen, Roh Kudus menyertai kamu.


    Dan Petrus berkata kepada mereka,

    ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

    Kisah Para Rasul 2:38

    Alkitab mengajarkan kalau setiap orang Kristen, setelah bertobat dan percaya sama Yesus, akan menerima karunia Roh Kudus. Kalau kamu mengasihi Yesus dan sudah diselamatkan oleh-Nya, kamu bisa yakin kalau Roh Kudus tinggal di dalam dirimu.

    2. Roh Kudus itu baik, jadi kamu tidak perlu takut kepada-Nya.
    "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya!"

    Lukas 11:13

    Ada banyak hal yang masih jadi misteri soal mana yang dari Roh Kudus dan mana yang bukan. Tapi Alkitab jelas bilang kalau Roh Kudus itu baik, dan kita nggak perlu takut untuk mengenal siapa Dia sebenarnya. Minta Tuhan supaya kamu bisa lebih mengenal siapa Dia sebenarnya.

    3. Roh Kudus diberikan sebagai karunia untuk membantu kamu

    Begitu juga, Roh Kudus menolong kita dalam kelemahan kita. sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Roma 8:26-27

    Ada banyak cara Roh Kudus akan menolongmu. Dia akan memberikanmu kenyamanan, memberi kebijaksanaan, bekerja dalam keadaanmu, membawa penyembuhan, dan lain-lain. Semakin kamu sadar akan kehadiran-Nya, semakin kamu akan melihat pekerjaan-Nya yang membantu dalam hidupmu.

    4. Roh Kudus mengingatkanmu akan firman Tuhan.

    tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

    Yohanes 14:26

    Beberapa kali di Alkitab disebutkan bahwa Roh Kudus akan bekerja secara supranatural untuk mengingatkanmu pada waktu yang tepat. Ini bisa berupa ayat-ayat Alkitab dan juga bisa sekadar kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Waktu ngobrol tentang Yesus, cobalah berdoa terlebih dahulu dan perhatikan apa yang muncul dalam pikiranmu, lalu sampaikan hal itu.

    5. Dipenuhi dengan Roh Kudus adalah untuk semua orang Kristen

    Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh

    Efesus 5:18

    Dipenuhi dengan Roh Kudus bukan hanya soal hal-hal seperti berbicara dalam bahasa roh atau nubuat, tapi juga tentang kehadiran-Nya yang membimbingmu setiap hari dalam hidupmu. Ini adalah kehadiran-Nya yang setiap hari Dia berikan kepadamu ketika kamu mencarinya. Jangan biarkan rasa takut akan hal yang tidak kamu mengerti menghalangimu untuk menerima berkat dari kehadiran-Nya. Mintalah dan carilah setiap hari.

    Jika kamu belum merasakan pengalaman mendengar suara Roh Kudus, mulailah dengan mengejar-Nya melalui cara-cara yang sudah jelas diajarkan dalam Alkitab. Hafalkan ayat-ayat Alkitab ini dalam ingatanmu, cari Roh Kudus setiap hari, dan andalkan Dia saat kamu ngobrol tentang Yesus dengan teman-temanmu.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    2
    mnt dibaca

    Terlalu Sibuk Buat Tuhan?

    Ngerasa kayak nggak ada waktu buat deket sama Tuhan? Pelajari tiga langkah sederhana ini buat kasih prioritas ke Roh Kudus di keseharian kamu, biar kamu bisa tetap bertumbuh meski di tengah kesibukan.

    Hidup itu kadang terasa kayak medan perang. Prioritas pribadi dan kerjaan kita terus aja berebut perhatian. Setiap sehari, bisa ada belasan tugas penting yang harus diselesaiin, tapi sering banget kita malah lupa hal yang paling penting. Sebagai orang Kristen, gimana caranya kita ngasih prioritas buat hal kayak ngeluarin waktu bareng Roh Kudus?

    Action selalu lebih kuat dari niat.

    Sebuah studi di British Journal of Health and Psychology nemuin kalau 91% orang yang bener-bener ngerencanain detail olahraga mereka, akhirnya berhasil ngejalanin komitmen itu. Sebagai orang Kristen, membangun hubungan sama Roh Kudus harusnya jadi salah satu prioritas utama kita. Masalahnya, di dunia yang sibuk kayak sekarang, kita sering lupa betapa pentingnya hal itu, atau malah terlalu terdistraksi sama hal lain sampai akhirnya nggak kejadian juga. Solusinya? Mulai aja dulu dengan action.

    Jangan cuma bilang ke diri sendiri, “Besok saya mau luangin waktu buat Tuhan.” Rencanain.

    Bukan cuma sekadar niat, tapi tentuin jam berapa dan di mana. Ada yang suka manfaatin waktu perjalanan mereka; ada juga yang lebih suka cari tempat sepi kayak di pantai atau di alam. Kalau bisa, hindarin tempat-tempat yang banyak gangguannya. Bayangin deh tempat itu, dan lihat diri kamu lagi ada di sana.

    Kalau udah nemu waktu dan tempatnya, pasang pengingat di HP kamu. Ini bukan cuma buat ngingetin, tapi lebih dari itu—proses kamu pasang pengingat itu sendiri udah jadi bukti kalau kamu serius mau jalanin komitmen ini.

    Selamat ya, kamu udah mulai melangkah!

    Tuhan pengen kamu punya hubungan yang kuat sama Roh Kudus, dan Dia pasti bakal bantu kamu. Jadi, jangan ragu buat minta bantuan-Nya.

    Mulai bangun hubungan kamu sama Roh Kudus dari sekarang, yuk!
  • Langkah 1 - Tentuin waktu dan tempat yang pas buat kamu.
  • Langkah 2 - Pasang reminder di HP kamu.
  • Langkah 3 - Minta bantuan Tuhan.
  • Lihat, deh! Kamu udah jalanin 3 langkah pertama! Terus lanjutkan, ya!

    "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." - Roma 15:13
    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Membangun Keyakinan dalam Mendengar Suara Tuhan

    Ragu apakah Roh Kudus sedang berbicara? Pelajari cara sederhana untuk mendengar suara Tuhan, mencatat pesan-Nya, dan memahami petunjuk-Nya dalam hidupmu.

    Mengenali suara Roh Kudus itu bisa menjadi sebuah tantangan.

    Alkitab mengatakan Dia adalah penolong dan penuntun hidup kita. Tapi bagimana caranya kita bisa yakin dengan apa yang Dia sampaikan? Atau, sebenarnya… apakah Dia benar-benar sedang berbicara? Apakah suara yang menyuruh kamu kuliah di jurusan itu berasal dari Roh Kudus? Atau saat kamu merasa, “kayaknya dia deh orangnya,” itu dari Tuhan atau cuma perasaanmu saja? Apakah mungkin untuk mengembangkan cara supaya kita bisa ngerti apa yang Roh Kudus sampaikan saat Dia berbicara?

    Di bukunya Atomic Habits, James Clear membahas soal pentingnya membangun sistem untuk membantu mencapai tujuanmu. Dia menulis, “Saya mulai sadar kalau hasil yang saya dapat itu sebenarnya nggak terlalu tergantung sama tujuan yang saya tetapkan, tapi lebih banyak dipengaruhi sama sistem yang saya jalani.” Seorang musisi, misalnya, mungkin punya tujuan untuk bisa membawakan satu lagu baru yang cukup sulit. Sistem yang mereka jalani mencakup seberapa sering mereka latihan, gimana mereka membagi dan mengatasi bagian-bagian yang sulit, dan cara mereka menerima masukan dari pelatih atau pengajar. Keberhasilan mereka ditentukan, bukan oleh motivasi internal mereka, tetapi oleh dedikasi mereka terhadap sistem yang telah mereka ciptakan. Kalau tujuanmu adalah memahami suara Roh Kudus, kamu bisa mulai percaya diri dengan membangun sistem yang membantu kamu mengenali suara-Nya.

    Berikut adalah sistem sederhana untuk membantumu:
    Mendengarkan

    Kita bisa berasumsi bahwa Roh Kudus selalu berbicara, jadi tugas kita adalah meluangkan waktu untuk berhenti dan mendengarkan. Suara-Nya lembut dan tenang, jadi butuh waktu dan kesabaran untuk benar-benar bisa mendengar-Nya. Sediakan waktu dan ruang khusus untuk berhenti dari aktivitas dan dengan sengaja mendengarkan suara-Nya.

    Mendengar

    Catat dengan rinci kapan kamu merasa mendengar suara-Nya. Apakah itu sesuai dengan karakter Tuhan? Apakah hal itu juga sejalan dengan firman Tuhan di Alkitab? Sertakan juga tanggal, waktu, dan isi pesannya secara lengkap—karena ingatan kita bisa saja keliru. Simpan catatan-catatan itu supaya kamu bisa lihat kembali nanti.

    Merespons

    Lakukan apa yang kamu rasa Tuhan arahkan untuk kamu kerjakan. Entah itu melibatkan pengorbanan atau membuatmu keluar dari zona nyaman, hadapi tantangannya dan percayalah bahwa Tuhan akan menolongmu melakukannya.

    Merefleksikan

    Renungkan kembali apa yang terjadi setelah kamu merespons. Apakah ada hasil positif dari tindakanmu? Apakah kamu atau orang lain mengalami pertumbuhan karena kamu merespons suara-Nya?

    Gunakan sistem ini untuk semakin terbiasa dengan suara Roh Kudus. Jangan takut kalau kamu melakukan kesalahan—berikan pengertian pada dirimu sendiri, karena ini adalah proses yang terus kamu pelajari. Hal ini juga akan sangat membantu kalau kamu bisa membagikan perjalanan ini dengan teman Kristen terdekat dan saling mendukung. Semakin kamu menjalani sistem ini, kamu akan semakin terbiasa dan peka terhadap suara Roh Kudus.

    Yohanes 16:13"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
    Mulai hari ini!

    Jadikan sistem ini prioritas dalam waktu kamu bersama Tuhan dan lihatlah bagaimana kamu belajar mendengar suara Roh Kudus.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    2
    mnt dibaca

    Kekuatan Dari Pertanyaan Sederhana

    Gimana sih, sebuah tindakan kecil yang penuh kebaikan bisa membuka percakapan tentang Yesus? Temukan cerita Laura dan pelajari bagaimana empati dan keterbukaan bisa membantu memulai obrolan tentang iman yang bisa mengubah hidup.

    Laura adalah tipe orang yang menyenangkan dan bisa banget jadi teman yang kamu harapkan. Ia selalu melihat sisi positif dari hidup dan nggak pernah lupa menanyakan kabarmu, memastikan kamu baik-baik saja. Dia pernah cerita tentang satu situasi di mana dia melakukan hal itu ke rekan kerjanya...

    “Seorang teman kerja aku kelihatan lagi sedih banget, jadi aku samperin dan nanya, ‘Kamu nggak apa-apa?’”

    Dia ngeliat aku dan matanya agak merah, kayak habis nangis. Jadi aku spontan peluk dia aja — sebenarnya itu cukup nekat sih, apalagi di tempat kerja. Pelukan itu bikin dia mulai cerita soal apa yang lagi dia alami, dan dari situ obrolannya jadi berkembang ke hal-hal yang akhirnya nyambung ke cerita tentang Yesus.

    Dia cerita ke aku soal keguguran yang baru aja dia alami. Aku bisa benar-benar ngerti perasaannya, karena aku juga pernah ngalamin hal yang mirip. Lalu dia nanya sesuatu yang cukup dalam ke aku, “Gimana caranya rasa sakit di hati ini bisa hilang?” Aku pun jawab dengan jujur ke dia, kalau sebenarnya rasa sakitnya nggak langsung hilang begitu aja. Tapi hubunganku sama Yesus adalah salah satu hal yang sangat ngebantu aku melewati semuanya.

    Melakukan refleksi diri untuk memahami pengalamanmu sendiri (meskipun nggak langsung dibagikan) adalah cara yang bagus untuk membangun empati terhadap orang lain. Mengambil langkah berikutnya dan bersikap terbuka dengan berbagi cerita adalah cara yang baik untuk memulai percakapan yang bisa berlanjut ke pembicaraan tentang Yesus. Membagikan cerita kamu itu sangat kuat, karena kamu nggak pernah tahu seberapa besar dampak dari tindakan sederhana membuka diri bisa berarti dalam hidup seseorang.

    Aku rasa, kadang kita terlalu membingungkan segala sesuatu ya.

    Menjadi berani dan memberikan hal-hal sederhana seperti pelukan, kata-kata penyemangat, atau sekadar bertanya, "Kamu baik-baik saja?" – itu bisa benar-benar mengubah hidup seseorang.
    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    2
    mnt dibaca

    Waktu Tuhan Menggunakan Cerita Kita Untuk Menjangkau Orang Lain

    Cerita Lis menunjukkan bagaimana Tuhan bisa menggunakan momen-momen terberat kita untuk membawa harapan bagi orang lain. Pelajari bagaimana sebuah pertanyaan sederhana membantunya untuk share tentang Yesus di saat berduka.
    Lis adalah seorang seniman visual yang bersemangat dari Brasil, dan seorang ibu. Setelah kehilangan ibunya, kami berbicara dengannya tentang pentingnya empati dan bagaimana Tuhan bisa membawa kebaikan dari keadaan tragis...

    "Saya kehilangan Ibu karena kanker."

    Tidak lama setelah itu, saya mendapati diri saya sedang berbicara dengan seorang wanita yang juga mengidap kanker. Saya masih berduka atas kepergian Ibu saya, tapi saya tidak ingin membiarkan rasa sakit itu menghalangi dorongan Roh Kudus untuk mendoakan wanita itu. Saya juga tidak ingin wanita itu kehilangan segala sesuatu yang bisa Tuhan lakukan dalam hidupnya.

    Dilema saat itu adalah bagaimana bisa empatik terhadap apa yang sedang dia alami, dan tidak terkesan tidak sensitif hanya karena saya ingin membicarakan Yesus. Jadi saya mengajukan pertanyaan terbuka untuk melihat reaksinya: "Apakah kamu percaya pada Tuhan?" Ini adalah pertanyaan yang bagus karena itu memberinya kekuatan untuk mengarahkan percakapan dan memberi saya kesempatan untuk mendengarkan dan mendengar dari sudut pandangnya.

    Pertanyaan itu membuka percakapan yang luar biasa. Saya bisa berbagi tentang harapan nyata yang Yesus berikan kepada Ibu dan keluarga saya di akhir hidupnya, dan akhirnya, saya bisa mendoakannya!

    Dalam Roma 8:28 dikatakan,

    'Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,'

    Pengalaman ini mengingatkan saya betapa pentingnya untuk merenungkan pengalaman-pengalaman kita, baik yang buruk maupun yang baik, karena Tuhan bisa dan memang menggunakan keduanya.

    Ketika kita mengingat apa yang sudah Tuhan lakukan, kita akan lebih siap untuk berbagi saat kesempatan itu datang.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Messy Faith: Sharing Tentang Yesus Meskipun Kamu Tidak Sempurna

    Merasa Harus “Sempurna” Dulu Sebelum Bisa Sahre tentang Yesus? Artikel ini membahas mengapa kejujuran tentang perjuangan kita bisa membuat pesan kasih karunia kita menjadi lebih kuat.

    Pernah nggak sih kamu ngajak teman main ke rumah, terus tiba-tiba panik beberes kilat karena mereka bentar lagi datang?

    Kamu yang ngajak mereka datang, tapi lupa kalau rumah atau kamar kamu lagi super berantakan. Kayak, “piring kotor di lantai” level berantakannya. Akhirnya kamu buru-buru nyelipin baju dan piring ke lemari terdekat, lap meja seadanya pakai kain basah, dan semprot pengharum ruangan sebotol penuh biar ga bau. Sering banget, kita juga ngelakuin hal yang sama waktu mau share tentang Yesus ke orang lain.

    Setiap orang Kristen pasti pernah berdosa — termasuk kamu juga. Perasaan bersalah dan malu karena dosa itu sering kali jadi penghalang buat share tentang Yesus waktu ada kesempatan. “Gimana aku bisa cerita soal betapa aku cinta Yesus, kalau baru aja aku jatuh dalam dosa?” Kalau kamu relate sama perasaan ini, kamu nggak sendirian. Mungkin kamu merasa terdorong buat menebus kesalahan dengan berusaha lebih keras dan melakukan banyak hal baik. Menyembunyikan semua kekuranganmu dan mencoba menutupi kesalahanmu. Tapi itu bukan yang diinginkan Yesus darimu.

    Penting untuk memperhatikan rasa bersalah yang kamu rasakan setelah berbuat dosa, tapi yang lebih penting adalah apa yang kamu lakukan dengan rasa bersalah itu. Mencoba untuk memperbaiki dengan kekuatan sendiri justru bisa menjadi bentuk kesombongan yang tersembunyi. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan kita untuk dengan percaya diri membawa dosa kita langsung kepada Yesus, yang selalu siap mengampuni. Tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk lebih diampuni dari yang sudah kamu terima sekarang. Alkitab mengatakan Yesus sudah menebus dosamu. Kamu sudah diselamatkan, diampuni, dan dibenarkan. Sempurna di mata Tuhan.

    Jangan coba perbaiki dengan kemampuanmu sendiri, tapi datanglah kepada Dia yang sanggup menolongmu, Yesus.

    Ngobrol sama Dia, akui kesalahanmu, dan minta pengampunan dari-Nya. Kamu bisa melakukannya karena tahu Dia akan mengampunimu, karena Dia sudah berjanji. Saat kamu mengaku dosa, Roh Kudus akan menghilangkan rasa bersalah dan malu itu, dan menggantinya dengan damai dan penerimaan.

    Saat kamu melakukan ini, pahami betapa besarnya kasih karunia Tuhan buat kamu, dan pilih untuk hidup berdasarkan kasih karunia itu. Kamu telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, kasih karunia-Nya cukup untukmu, dan kamu telah diangkat sebagai anak Tuhan.. Semua ini tentang dirimu, terlepas dari apa pun yang kamu lakukan. Mencoba menambah perbuatan baikmu di atas pengampunan Tuhan biar kamu merasa lebih benar di hadapan Tuhan itu sebenarnya bentuk kesombongan.

    Kebenaran Injil adalah bahwa kamu diselamatkan saat kamu masih menjadi orang berdosa.

    Ini adalah kebenaran yang sangat kuat. Mengapa? Karena temanmu yang belum mengenal Yesus juga membutuhkan pengampunan yang sama. Apa cara yang lebih baik buat share tentang Yesus selain dengan jujur tentang ketidaksempurnaanmu dan bagaimana kamu bisa datang kepada Yesus setiap hari dan dibebaskan dari rasa bersalah

    Luangkan waktu untuk merenungkan kasih dan anugerah Yesus dalam hidupmu. Akui dosamu, dan kamu akan menemukan pengampunan. Dan di kesempatan berikutnya, jangan takut menunjukkan kekuranganmu. Justru, hadapi tantangan itu dengan percaya diri dan gunakan untuk berbagi tentang kebenaran dan kasih karunia Yesus.

    Referensi

    Roma 8:1 Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

    Yohanes 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

    2 Korintus 12:9 Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu.

    Roma 8:15-16 tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.

    Roma 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Gimana Share Tentang Yesus Tanpa Bikin Canggung

    Struggle buat mulai ngobrolin soal Yesus ke teman? Yuk cari tahu gimana tema-tema yang sering ada di film atau cerita favorit kita—kayak tentang yang baik lawan yang jahat, atau cerita perubahan hidup—bisa jadi pintu masuk buat ngobrol soal iman dengan cara yang natural.
    Nggak bisa dipungkiri. Mulai ngobrol tentang Yesus itu kadang bisa kerasa canggung banget. Kadang bisa terasa dipaksain dan kurang tulus. Teman kamu mungkin jadi defensif, dan kamu sendiri bisa bingung gimana jawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Kadang rasanya lebih gampang buat ngehindarin topik itu sama sekali.


    Gimana caranya mulai obrolan tentang Yesus dengan cara yang mudah dan natural?

    Tuhan sudah merajut ide, cerita, dan perumpamaan dalam budaya kita yang sebenarnya mengarah kepada Yesus. Semuanya itu adalah cerminan dan bayangan dari Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya. Sebenarnya, kamu mungkin sudah sering ngobrolin tentang Yesus, hanya saja kamu nggak menyadarinya

    Ada banyak jenis cerita yang bisa menggambarkan hal ini, dan di sini kita akan membahas 3 di antaranya secara singkat.

    Baik vs Jahat

    Cerita tentang kebaikan melawan kejahatan sudah ada sejak manusia pertama kali mulai menceritakan kisah.

    Star Wars dan Lord of The Rings menghadirkan dunia di mana ada perbedaan yang jelas antara kekuatan kebaikan dan kekuatan kejahatan. Sisi kejahatan memang kuat, dan seringkali sang pahlawan tergoda oleh kekuatan kejahatan, tapi pada akhirnya sisi kebaikanlah yang menang.

    Cerita Pahlawan

    Cerita tentang pahlawan sangat populer. Seringkali, sang pahlawan adalah orang biasa yang diberikan kemampuan tertentu untuk berjuang demi mereka yang tak berdaya. Hidup mereka ditandai dengan pengorbanan diri dan pelayanan kepada orang lain.

    Cerita Penebusan

    Cerita penebusan menghubungkan kita pada tingkat yang mendalam. Ini adalah cerita di mana protagonisnya akan berjalan di jalan yang gelap dan penuh kejahatan. Segala sesuatunya terus memburuk bagi mereka hingga mereka mencapai titik terendah, menyadari kesalahan mereka, mengubah hidup, dan menemukan penebusan.

    Konsep-konsep naratif ini terhubung dengan kita karena mereka benar, dan mereka benar karena pada akhirnya semua itu tentang Yesus.. Pikirkan sejenak. Yesus mendefinisikan mana yang baik dan mana yang jahat. Yesus adalah pahlawan sejati yang mengorbankan diri-Nya, dan seluruh umat manusia membutuhkan penebusan.

    Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus hidup menurut perintah ini:

    "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"
    Roma 12:21.

    Tapi, bagaimana ini bisa membantu kamu untuk share tentang Yesus?

    Waktu kamu ngobrol tentang topik-topik ini, ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam lagi.

  • "Menurut kamu, apakah kebaikan dan kejahatan itu benar-benar ada, atau cuma ada di pikiran kita aja?"
  • "Menurut kamu, apakah dunia kita butuh seorang pahlawan, atau kita sebenarnya bisa menyelamatkan diri sendiri?"
  • "Menurut kamu, apakah pengampunan harus didapatkan atau bisa diberikan dengan bebas?"
  • Daftar pertanyaan ini jelas tidak lengkap, tapi ini hanya untuk memicu pemikiranmu. Selalu mulai dengan menanyakan pendapat mereka tentang hal itu, lalu bagikan pendapatmu dan pastikan itu menjadi percakapan, bukan khotbah.

    Ada obrolan yang sedang tren di sekitarmu sepanjang waktu. Perhatikan cerita-cerita ini dalam film atau yang masuk dalam streaming di TV. Coba pikirkan gimana topik-topik itu bisa mencerminkan tentang Yesus, lalu jadikan itu sebagai titik awal buat ngobrol yang bermakna.

    Cerita apa yang pernah kamu dengar atau tonton yang bisa jadi pintu masuk buat ngobrol tentang Yesus?

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Mengikuti Pimpinan Tuhan dalam Berbagi Injil secara Kreatif

    Biskah kreativitas mencerminkan iman tanpa harus berkhotbah? Bailey share tentang bagaimana dia menghubungkan musiknya dengan tujuan hidup dan mengejar rencana Tuhan melalui seni yang dia buat.

    Bailey Jeffs.

    Surfer. Fotografer. Gitaris yang penasaran dan tertarik dengan dunia synthesizer. Dia sedang menjalani proses buat menemukan bagaimana cara terbaik buat nunjukin kreativitasnya — yang paling cocok dan terasa banget buat dia.

    Saat ini, terlihat di proyek musiknya yang bernama ‘LUUNG’ — kumpulan melodi yang reflektif, dengan nuansa gitar berdenting dan synth yang halus.

    “Saat ini saya sedang mengejar karier di dunia musik, dan semua ini bisa terjadi hanya karena Dia (Yesus).”

    Dunia musik sebenarnya bukan investasi yang menjanjikan. “Kamu mengorbankan begitu banyak, tapi hasilnya sedikit. Tapi aku merasa Tuhan yang menuntunku dalam perjalanan ini.” — Bailey

    Seperti banyak seniman lainnya, kreativitas Bailey berakar dari percakapan batin yang mencerminkan siapa dirinya dan apa yang ia yakini.

    “Perjalanan iman saya dimulai setelah saya selesai sekolah.

    Saya menyadari bahwa orang-orang bisa bilang apa saja tentang dirimu waktu masih sekolah, tapi itu bukanlah diri saya yang sesungguhnya. Dan saya rasa Yesus masuk ke situ." — Bailey

    Dengan semangat untuk menghubungkan iman dan identitasnya dengan kreativitas, Bailey menemukan rasa percaya diri dalam bakat yang dimilikinya.

    “Setelah lulus sekolah, saya menyadari bahwa Tuhan itu nyata dan Dia menciptakan saya dengan cara yang spesifik seperti ini.

    "Saya punya bakat dan kemampuan yang saya syukuri, semuanya karena Dia." Tidak membandingkan diri dengan orang lain, tapi saya punya mimpi besar dan hal-hal yang ingin saya capai dalam hidup. Saya cuma ingin menjalani itu dengan bangga, karena saya tahu Tuhan punya rencana untuk saya." — Bailey

    'Musik Kristen’, sebagai metode untuk memberitakan Injil, seringkali memiliki reputasi yang kurang dalam karena terkesan dangkal, baik itu menghindari isu-isu hidup yang mendalam atau memberikan jawaban yang kurang substansial. Bailey tertarik untuk menjajaki opsi ketiga: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menarik.

    “Saya rasa saya tidak akan membuat musik hanya untuk mendekati seseorang dan berkata, ‘Hei! Kamu harus mengikuti Yesus.”

    Saya tidak ingin pergi kemana-mana dengan mengutip ayat-ayat Alkitab atau berkata, "Inilah alasan saya berbuat baik dan membelikanmu kopi." Kamu tahu, itu bukan caranya. Musik memberi ruang untuk mengajukan pertanyaan besar seperti itu tanpa membuat orang merasa terasing. Saya rasa itu yang saya suka dari musik." — Bailey

    Bailey sangat mencintai karyanya, sama seperti dia mencintai hidup yang otentik dalam hubungan dengan Tuhan, dan membiarkan kreativitasnya mengalir dari hubungan itu.

    “Saya rasa banyak inspirasi yang bisa datang dari menjadi seorang Kristen,

    (mengetahui) Tuhan yang menciptakan segalanya, yang benar-benar merupakan pencipta terbesar dari semua yang ada.” Pastinya, kita seharusnya bisa menciptakan karya yang lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki iman." — Bailey

    Kamu bisa merasa hidup dengan tujuan ketika kamu tahu apa yang menjadi panggilanmu, berani mengejarnya, dan percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan untuk kamu digunakan serta membawa orang lain lebih dekat dengan-Nya.

    "Temukan apa yang kamu kuasai dan jalani itu dengan sepenuh hati."

    Serahkan semuanya kepada Tuhan. Memang sulit, tapi di saat yang sama, Tuhan tahu apa yang Dia lakukan. Saya rasa itu tujuan saya di dunia ini — mengekspresikan iman saya melalui apapun yang saya ciptakan. Sederhana, tapi menurut saya itulah inti dari iman — Bailey

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    3
    mnt dibaca

    Menghapus Batasan untuk Membagikan Injil

    Kadang, pagar yang kita bangun bikin berbagi tentang iman jadi sulit. Tapi, dengan langkah sederhana seperti peduli pada mereka, kita bisa mulai tunjukkan kasih Yesus secara nyata dan tulus

    Kita sering banget hidup kayak ada “pagar” di sekitar kita. Kita sibuk di rumah, asyik streaming film, dan nggak terlalu peduli sama orang di luar.

    Pagar ini nggak cuma soal fisik. tapi juga secara emosional,. Kita juga sering bikin batasan biar merasa lebih aman. Tapi, hal ini bikin kita susah buat connect sama orang sekitar kita dan akhirnya, ngajak mereka kenal Yesus jadi sebuah tantangan besar. Jadi, gimana caranya kita bisa mulai membuka diri?

    Yesus pernah cerita tentang seorang tetangga yang baik. Ada seorang pria Yahudi dirampok dan dipukuli dan ditinggalkan di pinggir jalan. Seorang imam dan pekerja Bait Suci lewat, tapi nggak ada yang berhenti buat nolong. Tapi, seorang pria Samaria yang lewat malah membantu. FYI, orang Yahudi dan Samaria nggak akur, bahkan cenderung benci satu sama lain. Tapi, orang Samaria ini justru punya belas kasihan. Dia nolong pria itu, kasih perawatan, dan menolong dia. Yesus bilang, orang Samaria itu contoh tetangga yang baik, dan Dia minta kita untuk jadi seperti itu Lukas 10:29-37.

    Kamu juga bisa kok jadi tetangga yang baik. Orang Samaria membantu orang Yahudi meskipun ada perbedaan yang mereka miliki. Perbedaan atau rasa canggung nggak harus jadi alasan buat nggak peduli. Coba deh mulai perhatikan apa yang terjadi di sekitar lingkunganmu. Temukan beberapa kesamaan dan layani mereka.

    Coba deh mulai perhatikan apa yang terjadi di sekitar lingkunganmu. Ketika kamu meluangkan waktu, kamu akan terkejut melihat apa yang terjadi dalam kehidupan orang-orang yang tinggal di sekitarmu. Cobalah untuk meluangkan waktu dan mengamati sekitarmu. Berdoalah saat melakukannya. Beberapa keluarga mungkin sangat sibuk dan kesulitan merawat halaman mereka. Atau ada yang sedang kesepian. Ada juga yang lagi sakit atau menghadapi kesulitan lain. Jangan kepo, tapi perhatikan dengan hati yang tulus.

    Kalau kamu lihat ada yang butuh bantuan, coba dekati mereka dengan rendah hati dan tawarkan bantuan. Misalnya, kamu bisa bantu potong rumput, urus taman, atau apapun yang bisa membantu mereka. Bisa juga sekadar duduk ngobrol sama mereka. Kadang, perhatian kecil kayak gini bikin mereka merasa dihargai. Kalau mereka nggak menerima tawaranmu, nggak apa-apa. Setidaknya mereka tahu kalau ada yang peduli.

    Tapi siapa tahu, mereka justru butuh teman ngobrol. Kesepian itu masalah besar di zaman sekarang. Ngobrol sebentar aja sama mereka bisa berarti banyak buat mereka. Dengarkan dan tunjukin kalau kamu peduli sama mereka, dan kalau ada kesempatan, ceritakan tentang Yesus.

    Ingat, Tuhan menempatkan kamu di lingkunganmu bukan tanpa alasan. Dengerin apa yang Yesus bilang: jadilah tetangga yang baik. Ambil inisiatif, tunjukkan kasih, dan kasihi mereka seperti Yesus mengasihi kita.

    Mulai hari ini, coba perhatikan lingkungan sekitarmu. Pilih satu orang yang kelihatan membutuhkan, dan jangkau mereka.

    __wf_reserved_inheren
    CV Global
    5 Jul
    2023
    3
    mnt dibaca

    Tips cerita tentang Yesus kalo kamu lagi mentok

    Coba deh amati budaya orang-orang disekitarmu dan praktekkin teladan Yesus sesuai keadaan disana. Cari cara agar kamu bisa mengaplikasikan sifat-sifat inti Yesus yang adalah kasih, belas kasihan, pengharapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan sesuai budaya sekitarmu.

    Ada orang yang emang jago banget cerita tentang Yesus. Kayak ngalir aja gitu, tapi jujur, beberapa dari kita mungkin ada yang mengecewakan. Tetep semangat, ada beberapa tips untuk cerita tentang Yesus pas kamu kesulitan nemu kata-kata yang tepat.

    Coba renungkan. Kita hidup di tengah budaya tertentu. Emang awalnya gak gampang untuk menyadarinya, tapi nilai-nilai, bahasa, perilaku, dan berbagi pengalaman dengan sekelompok orang atau lingkungan tertentu akan membentuk sebuah budaya dan cara kita melihat dunia. Saat para penginjil masuk ke budaya asing, mereka menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari budaya dan bahasa lebih dulu. Seperti Paulus di Athena, ia menceritakan tentang Yesus melalui mezbah bertuliskan "Kepada seorang Tuhan yang tidak dikenal" agar Yesus dapat dikenal sebagai Tuhan (  Kisah Para Rasul 17:23  )

    Intinya gini: cerita tentang Yesus dimulai dengan mengamati budaya di sekitarmu dan cari cara untuk tunjukkin teladan Yesus lewat budaya itu.

    Biasain diri untuk mengamati. Cari konsep dan bahasa dalam budaya yang mencerminkan karakter Yesus; kasih, belas kasih, harapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan. Contohnya, kamu bisa cari film-film yang ada tokoh 'Yesus'—seseorang yang mengorbankan hidupnya demi orang lain. Luangin waktu untuk mengamati budaya sekitar dan gunain itu untuk cerita tentang Yesus.

    Dalam khotbah terkenal-Nya di atas bukit, Yesus bilang ke pengikut-Nya (termasuk kamu) bahwa mereka adalah 'garam dunia'. Garam dipakai buat nambahin rasa dan bikin makanan lebih enak. Eugene Peterson dalam The Message mengatakan:

    Alasan kamu ada di sini adalah untuk jadi garam yang memberi rasa pada dunia. ...Kata lainnya: Kamu adalah terang, yang memancarkan sinar Tuhan di dunia. Tuhan bukan rahasia yang harus disimpan. Kita harus memberitakan-Nya secara terbuka, seperti kota yang terletak di atas bukit.—  Matius 5:13-14

    Jadilah kitab terbuka. Bukan untuk bikin orang fokus ke kamu, tapi untuk buat mereka melihat kebaikan Tuhan. Kamu bisa mulai bagiin imanmu di media sosial, rekam video kesaksian tentang kebaikan Tuhan. Terbukalah ke temen-temenmu untuk ceritain gimana Tuhan jawab doamu atau gimana Dia berbicara secara pribadi ke kamu.

    Yesus juga bilang ke pengikut-Nya untuk jadi terang di atas bukit. Menariknya, terang tuh gak akan tunduk pada kegelapan. Terang bakal selalu menembus dan menaklukan kegelapan kalau dikasih kesempatan untuk bersinar. Buktinya, kita tetep bisa lihat bintang yang jaraknya sejauh jutaan tahun cahaya. Begitu juga terang yang kamu pancarkan.

    Biarkan kebaikan dan kuasa Tuhan bersinar lewat kamu seperti terang di atas bukit. Tunjukkin buah Roh dalam hidupmu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, kesetiaan, dan penguasaan diri. Mereka bakal lihat dan nanya "kamu kok beda?". Inilah kesempatan untuk kita bisa cerita tentang Yesus.

    __wf_reserved_inheren
    Tidak ada hasil yang ditemukan.
    Terima kasih! Kiriman Anda telah diterima!
    Ups! Ada yang tidak beres saat mengirimkan formulir.

    Kami menghargai privasi Anda

    Dengan mengklik "Terima", berarti kamu menyetujui penyimpanan cookie di perangkat kamu untuk meningkatkan navigasi situs, menganalisis penggunaan situs, dan membantu upaya pemasaran kami. Lihat Kebijakan Privasi kami untuk informasi lebih lanjut.